Tulisan Indah Itu Hanya Peristiwa, Cara Kamu Menulislah Yang Hebat.

Senin, 01 Juni 2015

Bila Dia Yang Kita Cintai Datang

with 0 Comment
Perasaan rindu akan kedatangannya masih banyak menghinggap dada insan yang selalu mengharapkan limpahan rahmat dari Allah swt. kedatangannya selalu dinanti-nanti. Entah siapa dia dan apa keistimewaannya hingga dia menjadi primadona diantara yang lain. Dia sering kita dengar dengan sebutan, bulan Ramadhan.


Rasulullah saw. bersabda :

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Muslim)

Bahkan didalam Al-Quran Allah swt. berfirman :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah [2] : 185)

Bagaimana perasaan anda bila bulan ramadhan datang ?

Bila yang akan datang adalah orang-orang yang kita cintai, sayangi, dan atau kita hormati, misal orang tua kita, mertua, guru, sahabat kita atau seseorang dimana kita menaruh perasaan cinta kepadanya, bagaimana perasaan kita ? Sudah tentu kita dengan senang hati menyambutnya. Tak perlu ditanya akan berapa lama mereka di rumah kita. Kita pun akan segera menyiapkan sebuah kamar terbagus untuk mereka. Merapikan dan menghiasnya. Kemudian menyediakan jamuan istimewa untuk mereka. Siap memenuhi segala kebutuhan mereka, siap mengantar mereka kemana pun mereka hendak pergi. Intinya memberi pelayanan yang istimewa terhadap mereka. Dan bila saat-saat perpisahan itu datang, biasanya kita merasa sedih, dan berharap apa yang kita suguhkan berkenan di hati mereka.

Kalau Allah swt. saja memuji bulan ramadhan dibanding bulan-bulan lain, pertanyaannya apakah kita bahagia dengan kedatangan bulan yang penuh rahmat tersebut ? bahkan saat ini kita berada didepan gerbang bulan tersebut.

Bila kita bahagia dengan kedatangannya, tentunya kita akan mempersiapkan sesuatu untuk menyambutnya.

Tujuan utama berpuasa ramadhan adalah menigkatkan ketaqwaan kepada Allah swt. pertanyaan selanjutnya, apakah kita tahun kemarin sudah cukup mencapai target ? Kalau memang masih belum, kita bisa memperbaikinya di tahun sekarang. Kalau memang ada keinginan dan niat yang kuat, insya'allah kita mampu merealisasikannya.

Ada empat golongan dan tipe manusia serta sikap mereka dalam menyambut Bulan Ramadhan

Mukmin yang sungguh-sungguh. Mereka adalah orang-orang yang menganggap bulan ini adalah peluang untuk melejitkan prestasi di hadapan Allah. Maka kita selalu menjumpai orang seperti ini senantiasa merasakan detik-detik Ramadhan sangat berharga. Mereka selalu berada dalam ketaatan. Kalau tidak sedang shalat, baca Al-Qur'an, dzikir, saling menolong dan menasehati, memenuhi kebutuhan saudaranya dsb. Tak ada waktu terlewat kecuali untuk sesuatu yang baik dan bermanfaat.

Segolongan orang yang niatnya baik, tapi himmah dan azamnya lemah. Orang ini berniat menargetkan berbuat sesuatu di bulan Ramadhan. Mereka punya tekad berbuat baik. Tapi karena azamnya lemah, maka hanya bertahan pada awal-awal bulan saja. Kemudian mereka tidak merasakan kehadiran tamu ini. Baik hanya di awalnya saja setelah itu ketahuan aslinya. Orang yang biasa-biasa saja. Artinya kedatangan Ramadhan tidak memberi bekas sama sekali.

Orang-orang yang tidak menyukai kedatangan Ramadhan. Karena mereka menganggap Ramadhan sebagai penghalang bagi mereka untuk memuaskan nafsu dan segala keinginan. Mereka dengan terpaksa menerima kedatangan tamu ini tapi sesungguhnya mereka membencinya.

Dan orang yang tidak menghormati sama sekali adanya bulan Ramadhan. Dengan sangat ringan menginjak-injak kesucian dan kehormatannya.

Allah swt. berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS Al-Baqarah : 183)
“Berapa banyak orang yang berpuasa, hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja, dan berapa banyak orang yang mendirikan ibadah di malam hari, tapi hanya mendapatkan begadang saja." (HR. Ahmad)
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.’” (HR. Muslim no. 1151)

Semoga kita selalu dilindungi dari bagian orang-orang yang merugi, sebagaimana Rasulullah bersabda : "Rugi dan merana lah orang yang menjumpai Ramadhan sedang dosanya belum diampuni"

Kita yang barangkali sudah berpuasa beberapa tahun namun belum memaksimalkan ibadah kita dibulan ramadhan, sudah seharusnya kita memperbaikinya agar kita mendapatkan ridha Allah swt. sehingga ketaqwaan kita juga meningkat. Bahkan, kalau sahabat nabi saja setelah setengah tahun berpisah dengan bulan ramadhan mereka berdo'a : "Ya Allah terimalah puasa dan amalan kami di Bulan Ramadhan". Setengah tahun berikutnya mereka berdoa: "Ya Allah sampaikan umur- kami hingga kami menjumpai Ramadhan". Padahal mereka sebaik-baiknya umat Rasulullah saw. karena hidup di masa beliau. Lantas, bagaimanakah kita ?

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan komentar yang sopan dan baik.