Tulisan Indah Itu Hanya Peristiwa, Cara Kamu Menulislah Yang Hebat.

Senin, 30 Desember 2013

Internet dan Kreativitas Kehidupan

with 7 comments
Blog ini mungkin masih beberapa minggu baru saya buat, namun terkadang saya kekurangan bahan untuk menulis. kalo udah gitu, saya biasanya blogwalking atau keliling-keliling ke blog teman-teman, baik yang sudah saya kenal atau belum. Untung-untungan sih, kalo dapat inspirasi saya bisa dapat tema untuk menulis, nah masalahnya terkadang saya tidak dapat bahan atau inspirasi untuk menulis. Ini yang terkadang paling menyebalkan. Sudah niat mau menulis, tapi tidak berjalan karena terkendala dengan inspirasi. Namun lebih banyak dapat inspirasi.

Dari situlah terlintas di benak saya bahwa Internet dan Kreativitas Kehidupan bisa terjadi suatu hubungan. Terlebih dizaman sekarang yang serba dunia maya atau internet, bikin makalah pun zamansekarang begitu mudahnya mencari di internet.



 Internet menurut saya dapat memacu keterampilan menulis, lihat saja curahan-curahan hati yang ditulis facebook atau jejaring sosial lainnya. Mereka mau menulis meskipun itu sebatas ujaran-ujaran lebay. Hehe. Atau mereka menulis sesuatu yang mungkin masih bisa dibaca untuk mendapatkan informasi lebih.

Dengan adanya internet begitu banyak perkembangan dalam hal menulis di zaman sekarang. Seperti dunia blogging yang baru saya kenal kurang lebih 2010. Dengan blogger banyak orang mulai kreatif membuat tulisan di blog, lihat saja Raditya Dika, dia mampu menjadi sosok artis setelah dia menulis hal-hal yang lucu dan unik dikehidupan kita, yang terkadang banyak dari kita tidak kefikiran ke arah situ. Atau beberapa orang yang dapat menghasilkan uang banyak dunia internet.

Saya percaya bahwa internet dapat meningkatkan kreativitas. Meskipun orisinalitas di masa sekarang tidak begitu urgent, tapi di dunia blogging, kita di tuntut sebisa mungkin memiliki ke-orisinal-an dalam apa-apa yang diposting dan seyogyanya tidak hanya dalam dunia blogging saja. Walau pun hal itu terkadang sulit.

Kreativitas memang bisa berkembang dengan stimulus apa aja, termasuk dengan internet. Lihat saja, dunia blogging, mungkin banyak di sekitar kita yang sudah pandai dalam dunia coding yang bisa saja mereka membuat desain template dengan bagus nan indah, yang bisa saja orang luar mempelajarinya karena ditempat mereka, mereka tidak dapat pengetahuan tersebut.

Dan saya pribadi yakin, insya'alloh beberapa tahun ke depan, semakin sedikit orang yang kesulitan menulis, karena sudah ada blog dan mudahnya akses internet.

Minggu, 22 Desember 2013

Terpilihnya Bahasa Arab Untuk Al-Qur'an

with 12 comments
Setiap bangsa dan setiap bahasa menurut saya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Kita boleh bangga dengan bahasa nenek moyang kita, seperti saya yang [tidak] kebetulan terlahir menjadi orang Indonesia keturunan Malang dan Madura terkadang merasa bangga bisa menggunakan kedua bahasa tersebut yang mungkin tidak semua orang bisa memiliki dua bahasa. Bahasa merupakan aspek terpenting sebagai suatu identitas suatu bangsa. Namun pertanyaannya kenapa Alloh swt. memilih bahasa Arab sebagai media komunikasi antara Dia dengan hambanya ? Apakah bahasa arab memiliki kelebihan dibanding bahasa lain ? Padahal kalau kita merujuk pada sebuah penelitian saat ini tentang pengguna bahasa Arab, bahasa Arab berada diperingkat ke-4 berada dibawahnya bahasa Inggris, Mandarin, dan India. Kalau memang memiliki kelebihan, apakah bangsa Arab menjadi Istimewa di sisi Alloh SWT atas terpilihnya bahasa Arab untuk Al-Quran ? Lalu apa sajakah kelebihannya ? Mari kita pelajari bersama.

Mungkin bahasa Arab bukan bahasa pertama, kedua, maupun ketiga d PBB tapi bahasa ke-6 setelah bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia dan Mandarin. Namun kita tidak bisa memungkiri bahwa bahasa Arab dipilih Tuhan sebagai bahasa Al-Quran, nabi Muhammad saw. juga lahir negeri Arab yang pastinya berbahasa Arab, Allah swt. berkehendak menjadikan bahasa Arab sebagai media pemersatu seluruh umat manusia, termasuk menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa kitab suci yang didalamnya mengandung undang-undang pamungkas untuk umat manusia, yaitu Al-Quran, setelah bahasa kitab suci yang lainnya, Taurat yang berbahasa Ibrani dan Injil yang berbahasa Suryani.

Alloh swt. menegaskan dalam Al-Quran bahwa Al-Quran diturunkan dengan berbahasa Arab : "Alif, laam, raa. Ini adalah ayat-ayat kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah). Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya (dengan berpikir)”(Yusuf: 2).
Seorang pakar bahasa kuno dan peradaban timur tengah kenamaan asal Prancis, Ernest Renan (1823-1892 M) mengungkapkan “ Sejak awal bahasa arab terbentuk dengan sistem yang sempurna sebagai sebuah bahasa dan belum pernah ada yang semisalnya dalam sejarah manusia. Bahasa arab tidak memiliki masa transisi dan tidak pernah luntur karakteristiknya sepanjang perputaran zaman. Salah satu novelis termasyhur Jerman Gustav Freytag (1816 –1895M) menyatakan, “Bahasa arab adalah bahasa paling kaya kosa katanya di dunia.” Senada dengan itu ahli sastra dari Columbia University, William York Tindall(1903 – 1981) berkata “Bahasa arab memiliki karakter yang lembut dan fleksibel sehingga mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.” Kemudian Dr Abdul Wahab Azam menjelaskan,  “Bahasa Arab adalah bahasa yang sempurna dan unik. Lafadz dan kosa katanya mampu menggambarkan hampir seluruh fenomena alam dan setiap apa yang terbetik di hati manusia. Setiap maknanya tergambar jelas di setiap bentuk pengucapannya. Seakan-akan setiap kosa katanya adalah lintasan pikiran, rasa hati, dan refleksi kehidupan.” Demikian kesaksian para ahli linguistik tentang bahasa Arab. Lalu apa keistimewaan bahasa Arab ?

Keistimewaan dari segi sejarah

Tercatat dalam buku Jami’ul Bayan fi Tafsiril Qur’an karya Imam At-Thabari dan Ad-Durar Al-Mantsur karya Imam Ibnu Asakir bahwa nabi Adam sebagai manusia pertama berlisan arab ketika berada dalam surga sebagaimana dikisahkan oleh Al-Quran  surat Al-Baqarah 35-37 dan bahasa yang tercatat dalam Al-Quran masih sama dengan bahasa yang kita gunakan pada hari ini. Meskipun di zaman sekarang terdapat bahasa arab populer (‘ammiyyah) yang berbeda dengan bahasa arab Al-Quran (Fusha), akan tetapi penggunaan bahasa ‘ammiyyah tersebut tidak menggeser posisi bahasa arab fusha sebagai bahasa arab yang sesungguhnya dan tidak  merubah identitas bahasa arab yang tetap terjaga sebagaimana keterjagaan Al-Qur’an yang dijamin oleh Allah swt (Al-Hijr :9). Bahasa arab dari huruf, bunyi, kata, kalimat, istilah, satra, dan seluruh aspek bahasanya, tidak pernah mengalami perubahan dalam perjalanan sejarah.

Salah satu faktor yang membuat keaslian bahasa Al-Quran ini terjaga adalah sistem gramatikalnya yang kompleks, detail, dan  komprehensif. Dimana terdapat rumus-rumus baku, klasifikasi sistematis, dan penjelasan lengkap tentang setiap penggunaan dan makna huruf, kata dan kalimat bahasa arab. Kemudian hukum bunyi kata, jabatan dan hubungan antar kata pada sebuah kalimat, aturan pembentukan kata, ciri-ciri timbangan-timbangan kata (wazan), dan aturan perubahan kata. Ilmu gramatikal ini biasa disebut nahwu dan sharraf. Hal ini berbeda dengan bahasa Inggris yang mengalami perubahan istilah dan kosakata sesuai perkembangan zaman.

Salah seorang peneliti di  Majlis Bahasa Negara-negara Arab, Professor Abdul Aziz bin Abdullah menceritakan, “Bahasa arab pada abad pertengahan menjadi bahasa ilmu filsafat, kedokteran, dan berbagai disiplin ilmu lainnya. Bahkan ia menjadi bahasa yang paling banyak digunakan oleh kalangan akademisi dunia pada saat itu. Pada tahun 1207 masehi, didirikan lembaga akademis berbahasa arab di Eropa Selatan yang banyak memiliki murid beragama nasrani dari negara-negara Eropa. Kemudian pada abad ke 17 masehi negri-negri Eropa Timur dan Utara menyemarakkan gerakan pengajaran bahasa arab di negrinya masing-masing. Pada tahun 1636 masehi, pemerintah Swedia menetapkan kurikulum bahasa arab pada pendidikan nasionalnya. Pada saat itu Swedia banyak memproduksi buku berbahasa arab dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Disusul Rusia yang sangat giat dalam mempelajari ilmu dari negara timur dan arab terutama pada zaman yang mengirim 50 pelajar Rusia ke negri Islam untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Sampai pada tahun 1769M Ratu Katrina mengisntruksikan kewajiban belajar bahasa arab pada seluruh universitas Rusia dan tahun 1816M didirikan Departemen Bahasa Kitab Suci di Universitas Petrokrad Rusia.”

Patutlah kalau bahasa Arab dipilih Alloh swt. sebagai bahasa kitab suci Al-Quran, karena akan lucu kalau Al-Quran diturunkan dengan bahasa yang setiap zaman mengalami perubahan, yang nantinya akan menimbulkan pergeseran pemahaman.

Keistimewaan dari segihuruf dan bunyi

Dari segi huruf dan bunyi, bahasa Arab memiliki huruf dan bunyi yang paling lengkap. Bahasa Arab memiliki banyak cara untuk mengeluarkan bunyi dan huruf mulai dari mulut hingga dasar tenggorokan. Hal ini tidak dimiliki oleh bahasa yang lain. Termasuk kalo bahasa Arab gaya pengucapannya tidak berubah sehingga menjadikannya tidak merusak pada Al-Quran itu sendiri, yang berbeda dengan sebagian bahasa di Eropa.

Keistimewaan dari segi bentuk kata

Kata-kata dalam bahasa arab layaknya rangkaian janur kuning, saling terkait satu sama lain dan terikat oleh kesamaan akar kata, makna, jumlah huruf, dan bunyi dari kata-kata yang berbeda tersebut. Termasuk masing-masing kata tersebut memiliki jasad dan ruh yang berbeda –beda, seperti contoh : الناظر  (orang yang memandang), المنظور (yang dipandang), المَنظر (pemandangan), المِنظر (masa pandangan), نظر (telah memandang), ينظر (sedang memandang), أنظر(lebih terpandang)نظرة,  (teori(,   أنظّر(lihatlah!( , رتنظ لا (jangan lihat!), تناظر (saling memandang), نظارة (kacamata).
Dengan demikian terdapat 20 lebih bentuk pecahan kata yang memiliki makna masing-masing sehingga menjadikan satu kata mampu berkembang menjadi lebih dari 20. Hal ini menjadikan bahasa arab memiliki jumlah kosa kata yang sangat kaya. Termasuk bentuk keistimewaan kata bahasa arab yang lain adalah unsur seni yang terkandung dalam setiap bentuk pecahan kata.

Professor Abdurrahman Al-Kiyali dalam papernya yang berjudul “Faktor Perkembangan Bahasa Arab dan Penyebarannya” menguraikan , “Bahasa arab menjadi lebih unggul dari bahasa kitab-kitab suci yang lain karena kekayaan kosa katanya sebagaimana yang disebutkan oleh Imam As-Suyuthi dalam “Al-Mazhar”, jumlah kosa kata bahasa arab mencapai 78.031.312. Az-zabidy menyebutkan dalam  “Tajul ‘Arus”,  bahasa arab memiliki kosa kata sebanyak 6.746.000. Bangsa arab terkenal dengan sifatnya yaitu jika mereka menyukai atau membenci sesuatu, maka mereka memperbanyak nama hal tersebut. Karena itu Allah menghendaki Asmaa’ul Husna berjumlah cukup banyak yaitu 99 nama. “Singa” memiliki 500 nama, “ular” memiliki 200 nama, “madu”memiliki 80 nama, “pedang” memiliki 1000 nama, “hujan”, “angin”, “kegelapan”, “unta”, “batu”, “air”, “sumur”, memiliki lebih dari 300 nama”. Hal ini sebagai bukti bahwa bahasa arab memiliki perbendaharaan kosa kata yang kaya.

Lalu apakah bangsa Arab lebih istimewa  karena Al-Quran berbahasa arab?

 “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.”(Al-Hujjuraat: 13)

Ayat Al-Quran (firman Alloh swt.) di atas menurut [hemat] penulis sudah cukup bagi kita sebagai jawaban. Allah menurunkan Al-Quran dengan bahasa arab bukan karena keistimewaan bangsa arab dibanding bangsa lain akan tetapi karena keistimewaan dari bahasa arab itu sendiri. Orang arab menjadi istimewa bukan karena mereka orang arab tapi karena keimanan dan ketakwaan mereka sebagaimana bangsa-bangsa yang lain.

Demikian tulisan dipagi ini, yang seharusnya penulis berolahraga, penulis sempatkan menulit, dengan harapan bisa istiqomah dan memberikan manfaat bagi pembaca. :)

Sabtu, 21 Desember 2013

Bahasa Arab Dan Semangatnya

with 2 comments
"Bahasa adalah jiwa bangsa"

Mungkin pepatah ini ada benarnya, bahasa adalah jiwa bangsa. Bangsa yang berbudaya tinggi, akan memiliki bahasa yang beradab sehingga menjadikan bangsa tersebut dihormati oleh bangsa-bangsa.
Salah satu bahasa yang punya nilai sastra tinggi bagi saya adalah bahasa Arab, dan hal ini tidaklah tanpa dasar melainkan dalam Al-Quran sudah menjelaskan pentingnya bahasa Arab.

Sebagaimana Allah SWT. Telah menjelaskan di dalam kitab suci Al-Quran, bahwasanya bahasa Arab adalah bahasa Alquran :
إِنَّا  أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS.yusuf)”


Alquran diturunkan dalam bahasa Arab karena memang bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, luas, jelas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok bagi jiwa manusia. Oleh karena itu kitab yang paling mulia (Al-Quran) diturunkan kepada RASULULLAH yang paling mulia (NABI MUHAMMAD SAW), dengan bahasa yang termulia (Bahasa Arab), melalui malaikat yang paling mulia (malaikat Jibril), ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang paling mulia diatas muka bumi (tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (Romadhan), sehingga Al-Quran menjadi sempurna dari segala sisi.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir surat Yusuf).
Pada saat Allah SWT menurunkan kitab-Nya dan menjadikan rasul-Nya sebagai risalah (Alkitab) dan hikmah (Assunnah), serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasi dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab. Oleh karena itu memahami bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab mempermudah kaum muslimin memahami agama Allah dan menegakkan syi’ar-syi’ar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.” (Ibnu Taimiyah, Iqtidho Shirotil Mustaqim).
               
Sebagaimana dijelaskan di atas, betapa pentingnya bahasa Arab untuk kita pelajari. Terlebih betapa ironinya semangat untuk mempelajarinya mengalami degradasi di negeri yang mayoritas Muslim ini. Bahasa Arab sejatinya bukan hanya bahasa akhirat saja sebagaimana paradigma sebagian orang, Menurut saya bahasa Arab adalah bahasa dunia dan akhirat, maksudnya, bahasa Arab bukan hanya jalan untuk kesejahteraan akhirat melainkan dengan bahasa Arab kita bisa memulai pembaharuan peradaban Islam yang selama ini telah dikikis oleh zaman modernisasi.

Sejarah telah membuktikan bahwa cendekiawan muslim banyak pula bukan dari kalangan bangsa Arab, seperti Ibnu Thufail adalah guru dari Ibnu Rusyd (Averroes) dibidang ilmu hukum, pendidikan, dan kedokteran, Al-Jāḥiẓ dari Afrika Timur, ia adalah sastrawan Arab dan memiliki karya-karya dalam bidang literatur Arab, biologi, zoologi, sejarah, dan masih banyak lagi. Betapa menyedihkan, ketika seorang dengan kemampuan bahasa inggrisnya merasa bangga tapi ketika ditanya tentang bahasa Arab tidak bisa. Kenapa hal ini terjadi ? karena mereka menganggap bahasa Arab sudah urgent lagi. Dan kenapa pula pemikiran bisa timbul ? karena berkurangnya karya-karya ilmiah dengan bahasa Arab sebagaimana cendekiawan muslim dulu.
               
Oleh karena itu, sebenarnya tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak mempelajari bahasa Arab. Bahasanya para cendekiawan yang sekarang banyak diadopsi oleh orang-orang barat bahkan sebagian dibumi hanguskan yang sebelumnya kedalam bahasa mereka.
               
Walaupun banyak negara-negara asia seperti malaysia, iran, turki, india, pakistan, termasuk Indonesia mengenyampingkan bahasa Arab tapi negara-negara tersebut tetap menggunakan bahasa Arab untuk dokumen-dokumen mereka. Apalagi bahasa Arab yang dikenal semua orang di dunia. Oleh karena itu semangat tinggi dalam mempelajari bahasa Alquran ini harus dipupuk lagi, agar bangsa dan muslimin khususnya tidak mengalami kemerosotan dalam berbudaya luhur sebagaimana kita lestarikan dewasa ini yang terkandung dalam nilai-nilai Islami. Dorongan atas keinginan untuk mempelajari dan cinta bahasa Arab harus terus ditingkatkan. Dimulai tingkat kecil seperti MI/ SD, Mts/SMP, dan seterusnya. Dan membuktikan bahwa bahasa Arab tidak hanya untuk ukhrawi saja.

Demikian tulisan tentang Bahasa Arab dan Semangatnya, mengingat hari bahasa Arab baru beberapa hari yang lalu. Semoga bermanfaat